Surat Al-Fatihah adalah surat yang amat masyhur, telah dikenal oleh seluruh kaum muslimin, namun banyak di antara kita tak mengetahui fadhilah, dan keutamaannya. Padahal banyak sekali hadits-hadits yang menunjukkan keutamaannya, baik dari sisi kandungan atau kedudukannya di sisi Allah -Azza wa Jalla-.
Disetiap sholat wajib maupun shalat sunnah Alfatihah adalah menjadi bacaan yang wajib, karena Orang yang membaca Al-Fatihah akan mendapatkan balasan pahala yang besar di sisi Allah.
Pada waktu setiap membaca surah Al-Fatihah serta pada saat saat kita Shalat, membacanya jangan tegesa-gesa, seakan ingin cepat menyelesaikan Shalatnya. Padahal disetiap selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita.
Saya membuat tulisan ini, karena sering kita jumpai orang dalam membaca Surat Alfatihah berkesan tergesa2 (tidak ada jeda dalam membaca setiap ayatnya), sehingga ini berkesan tidak memberikan kesempatan pada Allah untuk menjawab bacaan2 ayat Alfatihah yang kita ucapkan.
Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman : "Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku".
Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan hamba-Nya.
Ketika mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin" Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".
Ketika mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim" Allah menjawab : "Hamba-Ku telah meng-agungkan-Ku".
Ketika mengucapkan "Maliki yaumiddin" Allah menjawab :"Hamba-Ku memuja-Ku"
Ketika mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in” Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”---(Maka, pada saat inilah apa yg kita inginkan disebutkan dlm hati..)---
Ketika mengucapkan “Ihdinash shirathal mustaqiim, Shirathalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin” Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku-penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi)---(kemudahan dan petunjuk yg kita minta sebagaimana yg telah ALLAH limpahkan pada leluhur dan pendahulu kita)---
Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama pula.
Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan ampunan kepadanya.”. (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nas)
Karena, shalat itu essensinya dialog kita dg ALLAH sebagaimana dialog Rasul dengan ALLAH saat mi'raj.
ALLAH Sang Pencipta sekaligus Penguasa Alam Jagad Raya ini dalam Fatihah tidak mendahulukan "Maaliki yaumid-diin" (tentang kekuasaan) tetapi mendahulukan "Ar-rahmaanir-rahiim" artinya, lebih mendahulukan welas asih.. Tapi, kita harus "tau diri" untuk mencermati "Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'in" menyembah/beribadah dahulu, barulah bisa mengharap pertolongan.. Berbuat dahulu baru mengharap hasil !
Seringkali kita "memenggal" ayat, seperti misalnya "Sesungguhnya ALLAH bersama orang2 yg sabar.." Padahal, ayat di depannya "..memohon dengan sabar & shalat.." Dan..lagi2 kata "sabar" hanya diartikan untuk "diam, pasrah..dll" harusnya sabar dalam arti gigih..
Sobat, ayo kita manfaatkan peluang2 yg ALLAH berikan kepada kita sebagai makhluk sempurna sebagai wakil ALLAH menjadi pengelola apa yang sudah ALLAH siapkan semua di sekitar kita untuk kepentingan bersama di muka bumi ini..
Dalam
membaca surat Alfatihah usahakan ada jeda diantara pengucapan ayat2nya
karena kita harus memberikan kesempatan waktu kepada Allah untuk
memberikan jawaban atau membalas bacaan kita per ayat. Penulis menyikapi
hal ini yaitu dengan membaca berdasarkan tarikan napas, dimana setiap
ayat dibaca melalui hembusan nafas, dan jeda dari tiap bacaan ayat
dilakukan pada saat tarikan nafas.
Pengalaman
penulis, dengan teknik hembusan nafas pada waktu membaca ayat dan
tarikan nafas untuk jeda, jika dilakukan juga pada waktu shalat dalam
melakukan bacaan2 ayat2/surat2 lainnya dalam shalat, hal ini akan lebih
menambah kekhusukan dari shalat kita.
Selamat mencoba !
Posting Komentar