Apakah bisa
tenaga batin/tenaga dalam diperkuat? Dan bagaimana cara memperkuat
tenaga batin tersebut? Ya tentu saja bisa. Tenaga batin jika tidak
digunakan adalah ‘tenaga biasa’ namun jika dioperasionalkan, tenaga
batin mempunyai kekuatan berlipat ganda yang sulit diukur dan dinalar
dengan akal sehat. Sebagai contoh, besi baja patah, ringan tubuh
(levitasi), penyembuhan kilat, deteksi harta karun/benda bertuah,
pengasihan, kebal senjata tajam, kebal peluru, kebal api dan lain
sebagainya, hal tersebut sebagai bukti dahsyatnya efek kerja tenaga
dalam.
Dan sebagaimana
kita ketahui Wirid adalah salah satu aktivitas batin (berdoa) yang
dilakukan secara rutin dan istiqomah, maksudnya mempertahankan aktivitas
tersebut dalam suasana yang bagaimanapun walau dalam keadaan longgar
atau susah, dalam bahaya ataupun selamat, dalam keadaan sibuk atau
luang, dan dalam keadaan bagaimanapun.
Karena untuk
dikabulkannya doa tidak ada seorangpun yang tahu, kapan doa tersebut
dikabulkan dalam waktu secepat mungkin atau bahkan di tunda/lama, maka
dengan mengamalkan doa secara rutin (wirid) lebih memungkinkan ia
mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tak terduga dari Allah SWT.
Dengan contoh:
Anda mempunyai permasalahan yang amat rumit untuk di selesaikan pada
ketika itu. Dan sebab Anda selalu mengamalkan suatu wirid/doa secara
istiqomah, maka bisa jadi kesulitan itu terselesaikan pada saat itu
juga, jadi karena wirid atau doa yang Anda lakukan pada masa lalu
tersebut akan bisa terkabulkan pada masa sekarang.
Penjelasan diatas
sesuai dengan sebuah hadits Rosullulloh yang artinya: “Sesunguhnya doa
seseorang itu tidak akan lepas dari salah satu di antara tiga hal, ada
kalanya di ampuni dosanya, ada kalanya di berikan kebaikan segera (di
kabulkan sesuai permintaannya) ada kalanya ditunda pemberianya”
(HR.Dailami)
Wirid Ilmu Batin
Karena itulah
sehingga menurut kaidah para ahli hikmah atau ahli batin, wirid dapat di
artikan menabung energi atau memperkuat energi. Ibarat orang menabung
secara istiqomah atau rutin, baik saat longgar atau sempit maka lambat
laun isi tabungan itu akan terus bertambah dan bertambah. Seseorang yang
sudah mempunyai banyak tabungan, maka ia lebih mampu menyelesaikan
banyak permasalahan hidup. Berbeda dengan orang yang tidak menabung
secara disiplin, maka isi tabungannya tidak banyak.
Menurut para ahli
hikmah, segala sesuatu yang rutin walau itu sedikit nilainya lebih baik
dari pada amalan yang banyak tetapi hanya sesaat. Dan sebuah pepatah
mengatakan yaitu “Bahwa selalu beristiqomah itu lebih baik dibandingkan
seribu karomah (kemuliaan).” Maksud dari pepatah tersebut ialah: “Berdoa
atau mengamalkan wirid pada saat manusia dalam kaadaan lapang (tidak
ada kesulitan rezeki atau bahaya yang mengancam) adalah perbuatan yang
amat mulia.”
Dalam hadits
Rosullulloh SAW bersabda, yang artinya: “Tidak ada sesuatu yang paling
mulia dalam pandangan Allah selain berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam
keadaan lapang.” (HR.Hakim)
Berdoa terus
menerus selain bertujuan “menabung tenaga” juga membentuk kepribadian
rendah hati, artinya seseorang itu merasa ada kekuatan lain (dari Allah
SWT) sehingga ia tidak takabur dengan hasil ikhtiar yang di capainya.
Namun oleh sebagian kalangan ada yang mengidentikan berdoa secara rutin
itu tidak baik, mereka mengibaratkan kalau orang lain terus menerus
meminta sesuatu darinya maka Ia yang dimintai akan bersifat sebel atau
bosan.
Tetapi Allah Yang
Maha Kaya dan Pemberi, justru merasa senang manakala ada seorang hamba
yang dengan rendah hati bermohon kepada-Nya. Seorang kyai ahli hikmah
berkata: “jika ada sebuah amalan wirid, maka amakanlah ijazah tersebut
disetiap harimu dengan membacanya beratus-ratus kali, dan jika dirimu
mempunyai hajat khusus, maka setiap ada hajat cukup di baca sekali
saja”.
Seorang murid pun
bertanya: “kenapa boleh jadi demikian pak kyai?”sang kyai menjawab: “Ya,
karena wiridmu itu dapat diartikan menabung, sedangkan sekali bacaan
wirid ketika kamu mempunyai hajat, dapat diartikan membuka kunci
simpanan tabunganmu”. Konsep ini mampu untuk membangkitkan semangat
kita, untuk mengamalkan suatu (atau beberapa) wirid secara istiqomah.
Sehingga manakala ada hajat, kita sudah banyak tabungan yang setiap saat
boleh di manfaatkan.
Ada enam langkah
persiapan sebelum Anda mendalami ilmu batin. Ini penting di fahami
mengingat saat ini banyak orang menganggap hal itu mudah dalam
mengamalkannya:
- Yakin. Keyakinan merupakan kunci utama ilmu ini, yaitu yakin kepada Allah yang memiliki segala ilmu, yakin pada ilmu yang mau Anda pelajari dan yakin kepada guru yang membimbing. Sebab keyakinan merupakan modal utama dan kekuatan inti batin, sehinga yakin menjadi faktor penting yang menjamin seseorang mampu atau tidak menjadi seorang ahli batin/hikmah.
- Mantap pada niat. Kemantapan dan berkemauan keras merupakan modal dasar dalam mempelajari ilmu batin. Hampir semua ahli kebathinan mempunyai hasrat yang besar untuk menguasai ilmunya sehingga kekuatan dan keinginannya tersebut cenderung orang lain akan menganggapnya gila ilmu. Maksudnya, hari-harinya dipenuhi dengan hal-hal yang berbau supranatural. Satu hal yang Anda harus lakukan yaitu tetap dalam satu koridor “Sadar” mantap pada niat Anda.
- Sabar dan tabah. Jika kita sudah mulai berproses (belajar ilmu batin) kesabaran dan ketabahan akan teruji. Saat itulah orang yang merasa tidak mampu pada ujian yang dihadapinya, dan ia pun ragu apakah batinnya kuat atau tidak. Banyak yang salah berpendapat “bahwa sekali saja kita belajar ilmu batin maka langsung bisa …. SALAH... Bagaimanapun ilmu batin memerlukan ketekunan, kesabaran, ketabahan menghadapi godaan dan cobaan.
- Ikhlas. Semua amalan dari guru hendaknya di lakukan dengan ikhlas, sebab sesuatu yang di lakukan dengan ihklas akan mudah menjalani, bisa jadi dalam pengamalannya tidak ikhlas, hal tersebut akan menghalang perjalanannya dalam mempelajari ilmu batin. Atau bahkan ilmu tersebut tidak masuk sama sekali dalam manifestasinya “IKHLAS” yang lain yaitu ihklas menjalani kehidupan ini.
- Berani. Tanpa keberanian jangan coba-coba mempelajari ilmu batin, sebab jika sudah masuk ke dunia ilmu ini sudah tentu akan mengalami peristiwa-peristiwa ghoib, pemandangan-pemandangan ghoib, suara aneh, gejala aneh, dan tidak menutup kemungkinan akan di temui makhluk-makhluk aneh/ghoib. Pastikan dan yakinkan bahwa Anda siap, berani menghadapi hal-hal tersebut.
- Cinta. Ini juga sebahagian daripada proses belajar ilmu batin. Harus berani menerima kenyatan bahwa dunia (ilmu batin/hikmah) adalah sebagian daripada kehidupannya. Ini sudah risiko, sebab proses belajar ilmu batin memerlukan waktu yang lama, sehingga tanpa rasa cinta rasanya sukar untuk mendapatkanya.
Hati-hatilah,
karena mempelajari ilmu batin harus memahami dan diamalkan sesuai
RAMBU-RAMBU PERINTAH AGAMA. Apalah artinya “BERILMU” tapi akidahnya
melencong dan apalah arti “SAKTI” tapi tidak memahami agama. Dan
bagaimanapun orang sakti “PASTI AKAN MATI”.
Posting Komentar